kami adalah nasabah BJB (Bank Jabar Banten) dulu adalah Bank Jabar sebelum Banten melepaskan diri menjadi propinsi mandiri. 
Kami tidak menyebutkan saya (individu) karena mungkin masih ada yang dikecewakan dengan pelayanan BJB termasuk anda mungkin.
kKami tidak menyebutkan individu karena jika menyampaikan secara individu walaupun hak-hak mengeluarkan pendapat diatur Undang-undang tapi kami selalu menjadi pihak yang tidak dilindungi oleh undang-undang.
Ingat peristiwa Prita Mulyasari dengan Rumah Sakit Internasional Omni. Beliau sebenarnya hanya menyampaikan uneg-uneg sebagai konsumen seharusnya RS Omni selaku penyedia layanan jasa berterima kasih dengan masukan ini, tapi apa malah menuntut balik dengan pencemaran nama baik.
Akhirnya kita tahu semua publikpun tidak tinggal diam. Kalau saja peristiwa ini terjadi di Luar negeri mungkin RS Omni sudah dituntut publik bahkan bisa dinyatakan pailit jika tuntuannya untuk membayar denda kepada konsumen tidak bisa terpenuhi. berkaca dari peristiwa tersebut maka kami tidak akan menyebutkan saya.

Kami adalah nasabah sejak tahun 2006 kala itu ketika mengajukan kredit yang ketika itu bernama Bank Jabar yang waktu itu belum berkembang seperti sekarang. Kala itu karena kami sebagai pegawai rendahan yang belum melek akan hak-hak kami sebagai kosumen harus menerima sebuah persyaratan dengan lengkap, akhirnya permohonan kredit kami disetujui dan cair. Ketika itu mungkin Bank Jabar masih salah satu bank konvensional dengan sistem komputerisasi, kami sebutkan konvesional karena belum memiliki syarat sebagai bank modern karena masih belum memiliki ATM dan sebagainya mungkin anda lebih mengerti definisi bank modern sekarang.
dengan sistem komputerisasi karena olah data dibagian administrasi sudah memakai komputer tapi tidak dengan bagian Customer Service (CS) yang masih memakai sistem tulis menulis. Gedungnya pun masih gedung lama yang harus berdesak-desakan di lorong ruangan letak CS-nya.

Tahun 2009 kamipun mengajukan kredit untuk kedua kali. Ada kejutan Bank Jabar pindah ke gedung yang baru yang lebih luas disini kami diperlakukan tidak layaknya sebagai nasabah yang menguntungkan pihak bank. Kami katakan demikian karena bagian CS memang sudah memakai komputer ruangan sudah ber AC yang dingin tapi sikap dan perlakuannya sangat tidak respect ke kami. Kami mengatakan demikian karena kami di saat menanyakan bagaimana prosedur perpanjangan kredit kami, dia (laki-laki) dengan arogan memberikan secarik kertas persyaratan perpanjangan kredit sambil merokok (di ruangan be-AC) berkata: "baca saja ini". kami masih ingat betul perkataan itu dan sikapnya yang duduk tidak lurus dengan meja menghadapi kami tapi posisi duduknya menyamping menghadap ke samping kanan kami sambil memegang batang rokok dan sekali-kali menghisapnya. Dia "mungkin" tidak menyadari bahwa sebagian besar barang milik dia baik yang di rumah sebagai harta dan rokok yang dia hisap itu dibeli dari gaji dia adalah bunga bank kami sebagai debitur.
Jika BJB menyangkal hal ini dengan penyataan mana buktinya, kalau anda tidak bisa membuktikan ini namanya pencemaran nama baik. Seperti halnya malpraktek di dunia medis ketika kita menyadari menjadi korban malpraktek tapi karena kurang pengetahuan dan sebagainya misalkan waktu kejadian tidak bisa memberikan bukti yang cukup, akhirnya akan dituntu balik pencemaran nama baik.
Kami tidak memberikan bukti tapi ingatan dalam memori otak kami karena menurut kami itu bukan sikap dan perlakukan CS yang baik atau dikatakan "sangat tidak sopan".

Tahun 2011, kami mempunyai sedikit rizki dan ingin menutup hutang kami di bank, ketika itu BJB mempunyai Gedung Mewah baru dengan dua lantai dan sudah memiliki KCP di beberapa kecamatan.
kami berfikir dengan gedung baru semangat baru pasti akan mendapatkan pelayanan terbaik sebagai nasabah. Namun kami keliru dengan alasan dan lain sebagainya seperti kalau dilunasi sayang kena charge 3x bunga, lebih baik jangan dan sebagainya dengan bahasa membujuk untuk membatalkan agar kami melunasi hutang kami tanpa penyataan dari dia yang seharusnya mengembalikan keputusan kepada kami.
Akhirnya kamipun membatalkan untuk melunasi hutang di BJB.

UNTUK BJB SILAHKAN MEMBERIKAN PERNYATAAN MEMBELA DIRI BIARKAN PUBLIK YANG MENILAI

.

Selasa, 05 Februari 2013

Pengusaha Surabaya Diperiksa Terkait Terkait Korupsi Bank Jabar Banten

BERITA diambil dari:

JAKARTA - Dua pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur dipanggil kejaksaan ke gedung bundar Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Pidsus Kejagung), Senin (4/2). Keduanya dimintai keterangan karena diduga mengetahui dugaan korupsi penggunaan kredit Bank Jabar-Banten Tbk Cabang Surabaya kepada PT Cipta Inti Permindo (CIP).

Menurut Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung (Kapuspenkum) Setia Untung Arimuladi, identitas keduanya adalah Harta Sumiati (Direktur CV Nirwana Indah) dan Patima (Direktur PT Dana Simba).

"Jadi untuk hari ini dua orang itu yang kita periksa," kata Untung, ditemui di ruang kerjanya. Fokus pertanyaan, lanjut Untung, soal alasan kedua saksi yang mentransfer uang ke rekening tersangka YS (Direktur PT CIP).

Padahal sebagai penerima kredit, seharusnya mereka menggunakan bantuan untuk pengembangan usaha pakan ikan. CIP sendiri bergerak dibidang pengadaan alat-alat pendidikan.

Dalam kasus yang merugikan negara mencapai Rp 55 milar itu, penyidik kejaksaan telah menetapkan 4 tersangka. Selain YS, tiga inisial lain adalah DPS (Direktur Komersil PT E Farm Bisnis Indonesia), DY (Karyawan PT Sang Hyang Sri/mantan Direktur Utama PT E Farm Bisnis Indonesia).

Terakhir, ESD (Manajer Komersil PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk Cabang Surabaya). Diduga kuat, tak hanya pidana dalam hal pemberian dan penggunaan kredit yang tak sesuai prosedur.

Tapi juga verifikasi serta dokumen yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya guna pencairan fasilitas kredit modal kerja. (pra/jpnn)
screenshoot dari blog tersebut (khawatir jika blog itu sudah tidak aktif lagi atau posting/artikelnya dihapus pemilik blog)

Rabu, 16 Januari 2013

Mengetuk Hati Nurani Direktur Bank BJB

Termuat dalam:
http://www.suarapembaca.net/report/reader/348058/mengetuk-hati-nurani-direktur-bank-bjb

PADA 1 September 2012, rumah saya terkena musibah kebakaran. Terdapat tiga unit rumah yang terbakar yang bersumber dari hubungan pendek arus listrik. Pada waktu kejadian saya bingung sedih, darimana saya mendapatkan dana untuk perbaikan rumah yang terbakar. Akhirnya ada jalan keluar yang saya harapkan.

Saya ingat membeli rumah dengan uang hasil pinjaman KPR dari Bank BJB (Bank Jabar Banten) dan ada asuransi kebakaran rumah. Kemudian dengan penuh pengharapan, saya mengajukan asuransi ke Bank BJB. Semenjak kejadian, sudah empat bulan lamanya saya menunggu keputusan turunnya klaim asuransi. Namun, sampai saat ini tidak kunjung turun juga dananya.

Bank BJB memberikan keterangan bahwa asuransi yang dipilih Bank BJB dilikuidasi. Lalu Bank BJB yang akan bertanggung jawab. Namun, sangat disayangkan sampai detik ini tidak ada realisasinya. Saya sebagai nasabah Bank BJB merasa sangat kecewa, tidak puas dengan pelayanan yang diberikan Bank BJB. Kadang jika saya menanyakan hak kalim atas asuransi saya, karyawan Bank BJB dengan nada seperti marah menjawab telefon saya.

Saya mohon bantuan Anda, khususnya Direktur Bank BJB Pusat. Saya hanya ingin menuntut hak saya yang telah membayar klaim asuransi sebelumnya. Kewajiban saya telah saya laksanakan tetapi hak saya tidak diberikan. Saya ingin mendapatkan keterangan, kepastian, kejelasan dari Bank BJB tentang klaim asuransi yang saya ajukan. Mohon kepada pihak terkait dapat membantu kesulitan saya.

Surat pembaca diambil dari Pikiran Rakyat tanggal 14 Januari 2013.

screenshoot dari blog tersebut (khawatir jika blog itu sudah tidak aktif lagi atau posting/artikelnya dihapus pemilik blog)


Kamis, 23 Agustus 2012

Bank Jabar Banten Cabang Suci


diambil dari https://foursquare.com/v/bank-jabar-banten-cabang-suci/4cec7d8f62ef6dcbffc9ec59

Bank Jabar Banten Cabang Suci

Jalan P.H.H Mustofa, Bandung, West Java, Indonesia
Sort: Popular / Recent

1 tip

Log in to leave tips at this venue!
Arwin D.

Arwin D. August 2, 2012

Pelayanannya buruk...!!! Tidak sesuai dengan antrian. Tetep dilayani --"

 screenshoot dari blog tersebut (khawatir jika blog itu sudah tidak aktif lagi atau posting/artikelnya dihapus pemilik blog)

Selasa, 12 Juni 2012

PNS keluhkan pengambilan gaji di bank

diambil dari:
http://music.okezone.com/read/2012/06/09/447/644362/pns-keluhkan-pengambilan-gaji-di-bank

Sindonews.com - Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Garut mengeluhkan pelayanan pengambilan gaji di Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Garut. Pasalnya, para PNS yang menjadi nasabah bank tersebut selalu mengalami kesulitan saat mereka melakukan pengambilan gaji di setiap awal bulan.
           
“Setiap awal-awal bulan, seluruh pegawai di Garut antri mengambil gaji di BJB cabang Garut. Bisa dibayangkan bagaimana panjangnya antrian di bank. Berjam-jam kami harus menunggu,” kata seorang PNS di salah satu instansi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Anang Kusnadi menjelaskan, 9 Juni 2012.
           
Tidak jarang, tambah dia, banyak pula dari para PNS membatalkan dan mengambil gaji pada keesokan harinya. Kondisi seperti ini, sudah tentu akan menghambat pemenuhan kebutuhan bulanan keluarga para PNS.
           
“Mamang, gaji bisa diambil di beberapa hari kemudian, yaitu saat bank sedang kosong. Sekarang gimana kalau untuk urusan bayar sekolah anak atau biaya lain. Masa iya mau ditunda,” ucapnya.
           
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Garut Iman Alirahman meminta agar pihak Bank BJB cabang Garut bisa meningkatkan pelayanannya. Ia pun mengimbau agar pihak bank melakkan kerja sama dengan PD BPR atau BPR LPK di tiap kecamatan.
           
“Sehingga, para PNS akan mudah mengambil gaji. Tidak harus antri berpanjang-panjang di bank,” katanya.
           
Terkait pengembalian sistem pembayaran gaji langsung di masing-masing instansi pemerintahan, Iman menilai hal itu sangat beresiko. Menurut dia, sejumlah resiko ini adalah rawan kejahatan dan penyelewengan.
           
“Sistem yang sekarang ini bukan hanya membuat PNS saja yang kewalahan, tapi bank juga. Satu-satunya solusi adalah bank meningkatkan kualitas pelayanannya. Itu saja,” tandasnya.(azh) 

(Fani Ferdiansyah (Koran Sindo)/Koran SI/hri)

Alami Kesulitan, PNS Garut Keluhkan Ambil Gaji di BJB

dimuat dalam
http://gosipgarut-online.com/alami-kesulitan-pns-garut-keluhkan-ambil-gaji-di-bjb.html

Pelayanan Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Garut  dikeluhkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Garut. Terutama saat para PNS mengambil gaji setiap awal bulan, mereka yang menjadi nasabah bank tersebut selalu mengalami kesulitan selain harus berlama-lama antri.
“Setiap awal-awal bulan, seluruh pegawai di Garut antri mengambil gaji di BJB cabang Garut. Bisa dibayangkan bagaimana panjangnya antrian di bank. Berjam-jam kami harus menunggu,” kata Anang Kusnadi, PNS di salah satu SOPD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut  kepada wartawan, Sabtu (9/6).
Karena alami kesulitan itu, Anang menerangkan, tidak  jarang banyak dari para PNS membatalkan dan mengambil gaji pada keesokan harinya. Kondisi seperti ini, sudah tentu akan menghambat pemenuhan kebutuhan bulanan keluarga para PNS. “Memang  gaji bisa diambil di beberapa hari kemudian, yaitu saat bank sedang kosong. Namun bagaimana kalau untuk urusan bayar sekolah anak atau biaya lain yang harus disegerakan, masa iya mau ditunda,” katanya.
Mendapat gayung bersambut keluhan para PNS itu dari Sekretaris Daerah (Sekda) Garut Iman Alirahman. Menyoal buruknya pelayanan Bank BJB Garut, Iman meminta agar pihak bank tersebut bisa meningkatkan pelayanannya. Ia pun mengimbau agar pihak bank melakkan kerja sama dengan PD BPR atau BPR LPK di tiap kecamatan.
“Ini dimaksudkan agar para PNS akan mudah mengambil gaji. Tidak harus antri berpanjang-panjang di bank,”  tegas Iman seraya menambahkan  sistem pengambilan gaji yang sekarang digunakan bukan hanya membuat PNS saja yang kewalahan, tapi bank juga. Satu-satunya solusi adalah bank meningkatkan kualitas pelayanannya.
Iman pun menandaskan jika pihaknya tidak setuju dengan sistem pembayaran gaji langsung di masing-masing instansi pemerintahan karena dinilai hal itu sangat beresiko. Di antara resikonya adalah rawan kejahatan dan penyelewengan. ***

screenshoot dari blog tersebut (khawatir jika blog itu sudah tidak aktif lagi atau posting/artikelnya dihapus pemilik blog)
 

Selasa, 08 Mei 2012

Servis BJB Buruk

dimuat di http://www1.kompas.com/suratpembaca/read/32176
Jumat, 4 Mei 2012 | 16:20 WIB

Pada tanggal 4 Mei 2012 pukul 13:00WIB, saya datang ke Bank BJB untuk membuat rekening di BJB Cileungsi Kidul dekat pasar Cileungsi, dengan jenis tabungan Tabunganku. Dari awal saya sudah ngobrol dengan pihak bank, bahwa saya ingin membuat jenis tabungan dengan Tabunganku. Ketidanyamanan yang saya alami adalah, pertama petugas bank yang melayani saya atas nama saudari Laras. Sangat tidak sopan, karena ngomongnya "loe Gue".

Apakah pantas petugas bank nyapa ke calon nasabah dengan manggil 'loe'. Kedua, jenis tabungan yang saya ajukan adalah jenis Tabunganku. Saya diberi dengan jenis tabungan Tanda Mata, sungguh sangat kecewa. Ketiga, didalam ruangan bank berisik, tidak ada kesopanan dan keramahan.

Sungguh baru mendengar seumur hidup kalau ada pejabat dan petugas bank manggil nasabah dengan 'loe'. Jauh beda dengan bank-bank lain. Yang paling saya kecewa adalah, ketika saya dilayani dengan saudari Laras, petugas bank lain tiba-tiba ngajak ngobrol dengan saudari Laras. Dan lucunya, saudari Laras ngobrol yang tidak penting dengan bahasa yang tidak sepantasnya diucapkan oleh petugas bank. Saya diabaikan, saya melongo, sehingga jenis tabungan yang saya pilih salah.

Mohon bank BJB perbaiki sistem Anda. Terutama kesopanan dalam servis Anda.

Hilwan Riyadi
Kampung Sindang Laya RT 001/005, Desa Surade, Kec Surade
Sukabumi

Senin, 16 April 2012

Parah amat BJB Cab BSD tempat ngantrinya ga d sediain tempat duduk

dimuat dalam https://twitter.com/Herliady/status/189553191275347970

Parah amat BJB Cab BSD tempat ngantrinya ga d sediain tempat duduk..cerminan buruknya pelayanan publik Indonesia
screenshoot dari blog tersebut (khawatir jika blog itu sudah tidak aktif lagi atau posting/artikelnya dihapus pemilik blog)